--> Skip to main content

Kolom iklan

SUKSES BISNIS BAWANG GORENG HINGGA MANCANEGARA

Apaan Bisnis Bawang Goreng??.. Ga keren banget!! .. mungkin ini yang banyak kepikiran sama orang-orang awam bisnis. Tapi Hal ini tidak bagi Yossa Setiadi S.Sos.,MM (30) yang meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah tiap bulannya dari bisnis bawang goreng yang kini Ia pilih. Bagaimanakah kisah sukses bisnis bawang goreng hingga mancanegara ini dimulai? Ho ho tentunya tidak mudah seperti membalikan tangan bukan? Dari seorang Narasumber yang bisa dipercaya mari kita simak salah satu pengusaha sukses di Indonesia ini.

Bagi sebagian orang bawang goreng mungkin hanya dijadikan sebagai pelengkap beragam jenis sajian kuliner. Namun, lain halnya bagi Yossa Setiadi S.Sos.,MM (30) yang meraup untung hingga ratusan juta rupiah setiap bulannya dari bisnis bawang goreng yang kini Ia besarkan.

bisnis sukses bawang goreng
Mulai tertarik terjun di bisnis bawang goreng sejak tahun 2006 silam, awalnya Yossa menjalankan bisnisnya secara konvensional dari rumah ke rumah (door to door). “Tidak mudah memang bergelut di bidang bisnis makanan. Lalu pada suatu hari saya berpikiran daripada membuat sate ayam, soto betawi, atau sop kambing, lebih baik saya membuat produk yang dibutuhkan oleh pelaku bisnis kuliner tersebut, yaitu bawang goreng,” papar lelaki kelahiran Jakarta 18 Agustus 1984 tersebut.

Melihat pangsa pasarnya yang lebih luas, serta resiko kerugiannya yang terbilang lebih kecil jika dibandingkan dengan bisnis kuliner lainnya, Yossa pun mantap menekuni bisnis bawang goreng dengan mengusung brand Bawang Goreng Soy.

Meski resikonya lebih kecil, tetapi seperti halnya semua keahlian tentu tidak timbul dengan sendirinya, semua perlu proses dan juga dilatih dengan baik. Bahkan saya menghabiskan uang dan tenaga yang tak sedikit untuk mencoba trial and error sampai pada titik tahap penyempurnaan rasa, mutu dan juga hasil seperti sekarang ini,” ungkap Yossa.

Mengawali usaha bawang gorengnya pertama kali di Tangerang, dulunya Yossa menggunakan Dapur sebagai tempat produksi. “Awalnya saya membuka usaha bawang goreng ini dari dapur, dan ketika semakin besar saya memakai garasi rumah hingga sekarang proses produksi berada di Bogor sedangkan di Tangerang untuk gudang stok,” jelasnya.

Ekspor ke Negara Tetangga
Berbekal peralatan dapur yang ada di rumahnya serta belanja bahan baku dari pasar yang ada di sekitarnya, suami dari Maria Anissa ini awalnya tak menyangka bahwa bisnis bawang goreng yang dirintis dari rumah ini sekarang bisa berkembang pesat dan mendatangkan keuntungan yang cukup besar setiap bulannya.

Keterbatasan ilmu yang saya miliki tak menghambat saya untuk belajar dan mempelajari teknik pembuatan bawang goreng yang garing dan tidak menggunakan MSG,” kata Yossa.

Kerja keras serta ketekunan yang Ia miliki, kini mengantarkan dirinya menjadi salah satu pengusaha muda yang berhasil mengekspor bawang goreng hingga ke beberapa negara. “Tak hanya hotel, restoran, dan cafe saja yang membutuhkan bawang goreng. Sekarang ini dengan kapasitas produksi sekitar 600 kg bawang dalam satu bulan, saya bisa menjangkau pasar supermarket dan beberapa permintaan dari negara tetangga,” terang ayah satu anak ini.

Ketika ditanya mengenai harapan kedepan untuk perkembangan bisnisnya, ayah dari Yossa Ritz Carlton Setiadi ini mengungkapkan bahwa Ia ingin ada peningkatan mutu produk sehingga peminat bawang goreng semakin besar dan produsen bawang goreng yang ada di Indonesia tidak hanya memikirkan keuntungan namun juga menjaga kualitas produk yang dihasilkan,” harap Yossa di akhir wawancara.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.