Bisnis Kambing Tanpa Repot, Bisakah?
Pada hari minggu kuturut Ayah ke kota.. haha. Salah!. Ke
desa. Pada waktu acara syukuran keluarga di suatu desa admin bertemu saudara dan kerabat. Serunya
obrolan dimulai dari hobby beternak burung, ikan dan bahkan beternak kambing.
Ada hal unik yang admin dapatkan dari beternak kambing. Kebanyakan orang akan
males untuk menjalankan bisnis ini karena merepotkan. Bisnis koq kambing?.. Wah
jangan salah bisnis ini cukup menjanjikan. Salahsatu kerabat berkata bahwa
berbisnis kambing tanpa repot pun sebenarnya bisa. Bisnis Kambing Tanpa Repot,
Bisakah? Bahkan katanya hal ini sudah berjalan bertahun-tahun lamanya.
Bisnis Kambing tanpa repot?? .. Bagaimana caranya?
Sebuah contoh adalah Bapak Amin menawarkan kambing-kambing
yang masih kecil untuk dibeli dengan cara titip rawat.
Skema Bisnis Kambing
·
Misalkan Sejumlah Kambing berumur 4-5 bulan
dihargakan sebesar Rp. 450.000,- (survey Agustus 2012).
·
Misalkan kita membeli sejumlah 10 ekor jadi
totalnya adalah Rp.4.500.000,-
·
Selanjutnya kambing akan dirawat dan dibesarkan
oleh peternak kambing sampai berumur 8-1 tahun (sesuai kesepakatan) tanpa perlu
biaya pakan bulanan bagi si pembeli
·
Selanjutnya setelah kambing berumur 8-1 tahun kambing bisa di bawa oleh si
pembeli (studi kasus: bahkan kambing diantarkan penjual pada pembeli itu
sendiri tanpa biaya antar).
·
Nilai kambing menjadi Rp.650.000/ekor,- saat
diantarkan (selisih Rp.200.000) artinya ada biaya kompensasi perawatan senilai
10 x Rp. 200.000,- = Rp. 2.000.000,- yang harus dibayar pembeli pada waktu kambing diantarkan.
Kenapa
ada kompensasi biaya perawatan? Inilah yang menarik. Di satu sisi penjual
diuntungkan tidak perlu repot membayar biaya pakan dan perawatan selama 8-1
tahun dan di sisi lain sang penjual yang merawatpun tetap mendapatkan
keuntungan tambahan sebagai kompensasi merawat dan membesarkan kambing
tersebut. Cukup menarik bukan?
Hal
Yang harus diperhatikan pada bisnis Pembesaran Kambing
Ada
beberapa hal yang harus dicermati dan disepakati dari awal antara penjual dan
pembeli di awal kesepakatan jual beli dan bisnis kambing ini. Yaitu antara
lain:
·
Adanya kesepakatan tertulis dan bermeterai agar
memiliki kekuatan hukum dan menjaga kepercayaan satu sama lain.
·
Adanya kejelasan waktu jatuh tempo pengambilan
kambing yang telah dibesarkan.
·
Dituliskannya kesepakatan nilai harga jual dan
nilai kompensasi antara penjual dan pembeli
·
Adanya kesepakatan mengenai tanggung jawab
kambing bila kambing tersebut mati atau ada yang mencuri (biasanya hal ini
menjadi tanggung jawab penjual karena bertanggung jawab untuk merawatnya atau
tergantung kesepakatan).
Bisnis kambing - Peluang usaha jual beli kambing |
Bagaimana
cukup menarik bukan? Admin menemukan pola bisnis ini ada di beberapa daerah
misalnya saja di Majalaya, Garut dan Sumedang. Bisnis ini sudah banyak berjalan
selama bertahun-tahun dan biasanya diperuntukan untuk target perayaan Hari Raya
Qurban atau Idul Adha. Dimana nilai jual kambing sangat tinggi ( Kisaran harga 1
juta sampai 3 juta/ekor).
Biasanya Peluang usaha bisnis kambing ini terjadi
karena sudah ada hubungan baik antara penjual dan pembeli, selain itu penjual adalah tipe yang amanah dan dapat dipercaya. Keuntungannya
berapa? Silahkan dihitung sendiri saja.. haha
Bila
sobat berminat silahkan di-riset dan jangan lupa survey ulang untuk melihat potensi
keuntungannya.
Semoga
artikel ini bermanfaat bagi pembaca yang memerlukannya.