Etika Bisnis Dengan Kerabat Dan Relasi
Pada awal merintis bisnis biasanya para pelaku usaha memulai
dengan kecil-kecilan dan kerja sama dengan kerabat terdekat. Biasanya unsur
kepercayaan lebih dominan. Tapi yang namanya bisnis tetaplah harus memakai
etika yang jelas. Etika bisnis dengan kerabat dan relasi harus kita pahami
sebelum memulainya. Kenapa? Kadang azaz percaya saja tidak cukup dalam dunia
bisnis. Ingatlah bisnis biasanya melibatkan unsur uang, barang dan resiko yang
harus kita tanggung sebagai pelaku usaha. Ini untuk menghindari keugian di
pihak pelaku usaha di kemudian hari.
Etika Bisnis Dengan Kerabat Dekat
Merintis usaha bersama kerabat dekat memang sering dilakukan
para pelaku usaha. Setelah merasa cocok dengan hubungan pertemanan,
kekeluargaan, serta keakraban yang terjalin di kehidupan sehari-hari, tak
sedikit orang ingin melanjutkan hubungan baik tersebut dengan menjalin
kerjasama (joint venture) untuk terjun ke dunia usaha.
Memiliki ide kreatif untuk merintis bisnis bersama, memang
boleh-boleh saja. Namun, yang perlu diperhatikan para pelaku usaha adalah dunia
pertemanan sangat berbeda dengan dunia bisnis. Jika tidak diperhatikan dengan
baik, bisa-bisa kekerabatan yang terjalin bisa rusak hanya karena perselisihan
bisnis.
Untuk itu, sebelum terjun menjalankan bisnis bersama kerabat
Anda. Ada baiknya bila Anda memperhatikan beberapa etika berbisnis dengan
kerabat yang wajib diketahui kedua belah pihak sebelum menjalankan bisnis
bersama.
Pertama, menentukan mitra bisnis. Sebelum merintis usaha
bersama, sebaiknya tentukan terlebih dahulu siapa saja mitra bisnis Anda dan
berapa jumlah person yang minat bergabung dalam bisnis tersebut. Pastikan bila
Anda menggandeng orang-orang yang bisa Anda percaya, memiliki minat dan passion
yang sama, serta sudah mengenal baik sifat dan karakter masing-masing personal.
Sedangkan untuk jumlahnya, sebaiknya untuk para pemula bisa mencoba maksimal
tiga orang mitra. Sebab, semakin banyak kepala biasanya akan semakin sulit pula
untuk menggabungkan ide dan mengatur pembagian hasilnya.
Kedua, buatlah aturan resmi (perjanjian hitam di atas
putih). Meskipun Anda menjalankan bisnis tersebut bersama kerabat atau
orang-orang terdekat Anda, namun pastikan bisnis Anda dibangun dengan dasar profesionalisme.
Karenanya, buatlah aturan resmi atau perjanjian hitam di atas putih agar
kedepannya tidak terjadi penyimpangan yang bisa merugikan salah satu pihak.
Dalam hal ini, Anda bisa membuat beberapa rangkap yang kemudian dibagikan untuk
Anda dan kerabat dekat yang bermitra dengan Anda. Lengkapi surat perjanjian
tersebut dengan materai, dan tanda tangan kedua belah pihak yang dikuatkan
dengan beberapa saksi.
Ketiga, tentukan pembagian yang jelas. Dalam membangun
sebuah kemitraan, pastikan bila semua pembagian dilakukan dengan jelas dan
diketahui kedua belah pihak. Baik itu pembagian tugas maupun pembagian hasil
usaha, sebaiknya lakukan secara transparan dan telah mendapatkan kesepakatan
dari mitra bisnis Anda. Poin ini penting, karena sebagian besar kasus
perselisihan bisnis muncul karena ketidakjelasan dalam hal pembagian tugas,
wewenang, maupun pembagian hasil usaha.
Berbisnis dengan teman dekat atau kerabat tetap harus profesional |
Keempat, bedakan masalah pribadi dengan bisnis yang sedang
ditekuni. Ketika terjun di dunia usaha, tentunya Anda dituntut untuk profesional
dan bisa memisahkan antara urusan pribadi dengan urusan pekerjaan. Jangan
pernah mencampurkan masalah pribadi Anda ke dalam ruang bisnis, sebab hal
tersebut hanya akan memperkeruh suasana perusahaan dan membuat mitra bisnis
Anda merasa tidak nyaman.
Kelima, bangun komunikasi yang efektif dan hindarkan campur
tangan orang lain. Komunikasi memegang peranan penting dalam membangun kerajaan
bisnis. Oleh karena itu, biasakan untuk menjalin komunikasi dengan partner
bisnis Anda secara rutin, baik sebelum maupun setelah seharian membuka usaha
(breefing harian sebelum dan setelah jam operasional usaha). Sampaikan
permasalahan-permasalahan yang muncul hari ini, dan usulkan beberapa ide segar
untuk kemajuan bisnis bersama. Selain itu, hindarkan bisnis Anda dari campur
tangan orang lain. Pihak luar boleh memberikan masukan tetapi keputusan tetap
ada ditangan Anda dan mitra kerja yang bersangkutan.
Nah, semoga kelima tips bisnis dan Etika Bisnis dengan Kerabat dan Relasi ini bisa memberikan manfaat bagi anda yang akan memulai bisnis. Jangan kuatir untuk berbisnis dengan kerabat terdekat anda, carilah orang yang amanah dan memang memiliki semangat untuk "fight" bersama dalam bisnis anda. Tentunya agar tetap profesional pakailah Etika Bisnis dengan kerabat di atas.
Selamat berbisnis kawan.. :)