The King Of Peuyeum, Mengubah Peuyeum Menjadi Cemilan Modern
The King Of Peuyeum - Peuyeum Modern |
Makanan khas yang paling identik di Bandung apa ya? Makanan lokal
dan paling khas dan paling dikenal adalah peuyeum Bandung. Cuma sayangnya
makanan khas ini masih terkesan tradisional dan di kemas seadanya. Saat ini
mulai ada yang mengangkat dalam bentuk Colenak (Peuyeum yang pakai gula aren
encer). Ternyata ada juga yang lebih berani yaitu The King of Peuyeum, Mengubah
peuyeum menjadi cemilan modern yaitu Kang Amar Mufhidin. Yang menyulap Peuyeum
menjadi bentuk-bentuk unik dengan topping yang bervariasi. tersedia cake,
klapertart, donat, kue kering, es cream, dll yang berasal dari peuyeum bandung.
Unik bukan? Semoga artikel ini dapat menjadi inspirasi anda dan memiliki nilai
manfaat tentunya.
Oke, Yuk kita mulai..
Rasanya kurang lengkap apabila kita mengunjungi Kota Kembang
(Bandung) tanpa membawa pulang oleh-oleh peuyeum. Sensasi rasanya yang unik dan
harganya yang relatif terjangkau, menjadikan makanan khas tanah Pasundan ini
tidak hanya digemari masyarakat Bandung saja, namun juga sering diburu para
wisatawan untuk dijadikan sebagai buah tangan.
Jika biasanya peuyeum Bandung dijajakan secara kiloan dengan
bentuk asli menyerupai singkong utuh (ubi kayu), maka lain halnya dengan produk
peuyeum buatan Amar Mufhidin (21) yang memiliki varian bentuk cukup unik dan
ditawarkan dengan pilihan toping yang sangat beragam.
Di kediamannya yang terletak di
Kampung Pangkalan RT 01/ RW 08 Kecamatan Banjaran, Bandung, lelaki asli
Majalengka ini tak segan-segan berbagi cerita seputar kegiatan usaha yang
tengah Ia geluti saat ini. Melihat minat masyarakat terhadap peuyeum Bandung
mulai menurun, Amar mulai terdorong untuk memanfaatkan potensi peuyeum di
sekitarnya untuk diinovasikan menjadi aneka macam makanan modern.
Ketika mendapat kunjungan langsung dari tim bisnisUKM, Amar
yang sekarang masih tercatat sebagai salah seorang mahasiswa Jurusan Teknik
Sipil di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung mengungkapkan bahwa
awalnya ide bisnis ini pernah Ia ikutkan lomba business plan dan mendapatkan
juara di tahun 2011 silam. Melihat potensi pasarnya cukup bagus dan peluangnya
masih sangat terbuka lebar, Amar termotivasi untuk menekuni bisnis tersebut
dengan serius dan melahirkan The King of Peuyeum pada tahun 2012. “The King of
Peuyeum sendiri merupakan bisnis kuliner yang mengolah makanan khas peuyeum
Bandung yang diinovasikan menjadi produk baru yang berdaya jual tinggi dan
tidak kalah bersaing dengan produk makanan modern,” ungkap Amar.
Keunikan The King of Peuyeum
Tak hanya brand produknya saja yang terbilang cukup unik,
aneka macam varian menu yang ditawarkan Amar ternyata juga tidak kalah menarik.
Ada menu peuyeumpuan janda, peuyeumpuan pemberani, peuyeumpuan classic, peuyeumpuan
negro, peuyeumpuan di kasur, peuyeumpuan soleha, peuyeumpuan di sumur, serta
menu-menu unik lainnya yang namanya disesuaikan berdasarkan toping yang
digunakan. “Disini peuyeum itu sendiri coba saya inovasikan menjadi donat,
klapertart, kue tart, cake, es krim, dan lain sebagainya,” ujar sulung dari
tiga bersaudara ini.
Dengan memanfaatkan pasokan peuyeum dari tetangga desa,
setiap harinya Amar mampu menghabiskan bahan baku utama (peuyeum) sekitar 10 kg
untuk memenuhi semua pesanan konsumen. Dilengkapi dengan aneka varian toping
seperti misalnya keju, dark chocolate, selai stroberi, selai blueberi, coklat
pandan, meses, chococip, serta tepung gula, produk The King of Peuyeum
dibandrol dengan harga sekitar Rp 3.000,00 sampai Rp 5.000,00 tegantung pilihan
toping yang dipilih konsumen.
“Dibandingkan dengan produk lain, produk saya memiliki
banyak perbedaan, yang pertama dari bahan dasar karena saya lebih memilih
peuyeum sebagai bahan utamanya, saya ingin mengekspos peuyeum menjadi makanan
baru yang luar biasa,” jelas Amar dengan penuh semangat. Selain itu, Amar juga
melengkapi produknya dengan kemasan eksklusif yaitu satu kemasan untuk satu
produk.
Dibantu oleh empat orang tenaga produksi, selama ini The
King of Peuyeum lebih memanfaatkan event pameran, kompetisi business plan,
media online, serta kantin kampus untuk memasarkan produk-produknya. Melalui
strategi pemasaran tersebut, sekarang ini inovasi produk buatan Amar tidak
hanya dikenal di kalangan masyarakat Bandung, namun juga menjangkau konsumen di
Bekasi, Karawang, Medan, dan Batam.
Meskipun bisnisnya kini telah berjalan, namun ada beberapa
kendala yang cukup menyulitkan Amar dalam mengembangkan usaha.
“Dari segi
waktu, karena saya masih berstatus sebagai mahasiswa terutama mahasiswa teknik
yang cukup sibuk dengan urusan kuliah, serta kendala dari segi basic karane
basic saya bukan dari orang bisnis,” katanya.
Dari bisnis peuyeum yang Ia tekuni, kedepannya Amar berharap
agar produk The King of Peuyeum yang Ia ciptakan bisa dikenal masyarakat Indonesia
terutama Bandung sampai mancanegara. “Saya ingin melestarikan makanan khas
Bandung ini, bila dulunya diagung-agungkan maka sekarang harus lebih
diagung-agungkan, saya ingin makanan khas Bandung ini bisa go internasional,”
jelas Amar ketika ditanya mengenai harapan bisnisnya.
Di akhir pertemuan, Amar juga sempat berbagi tips bagi
teman-teman yang ingin merintis usaha.
“Yang terpenting jangan pernah patah
semangat!” tukas Amar menutup pertemuan hari itu.
Sumber: bisnisukm.com