Tarif Dasar Listrik Naik Membuat Pengusaha Berhitung Ulang
Januari 2013 merupakan tahun baru dengan beban hidup baru
khususnya bagi kalangan pengusaha dan masyarakat umumnya. Kenaikan Tarif dasar
listrik membuat pengusaha berhitung ulang. Selain anggaran yang membengkak juga
karena faktor perubahan harga bahan baku yang ikut naik karena efek domino
kenaikan listrik. Kenaikan listrik di Tahun 2013 (sebesar 15 %) ini akan dilakukan dalam tiga
periode. Jadi memang bila anda seorang pengusaha atau wirausaha sebaik memang
harus mulai mengantisipasi hal ini sejak dini.
Terhitung sejak 1 Januari 2013, Tarif Dasar Listrik (TDL)
mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Menurut pengumuman yang disampaikan
PLN, rata-rata kenaikan Tarif Dasar Listrik mencapai 15% selama setahun.
Rencana tersebut akan direalisasikan dalam empat tahap selama tiga bulan sekali
(triwulan) dengan rata-rata per kenaikan sekitar 4,3%.
Kenaikan tarif tersebut berlaku untuk pelanggan rumah tangga
terutama rumah mewah yang memiliki daya 6.600 VA ke atas, pelanggan bisnis menengah yang berdaya 6.600
VA sampai dengan 200 kVA seperti hotel bintang tiga, kantor perbankan, restoran
besar, dan lai-lain. Tidak hanya itu saja, pelanggan bisnis besar yang memiliki
daya di atas 200 kVA seperti pusat perbelanjaan, mall, hotel bintang lima,
taman hiburan, serta pelanggan yang meliputi kantor pemerintah sedang dengan
daya 6.600 VA sampai 200 kVA ternyata juga tidak luput dari kenaikan Tarif
Dasar Listrik yang direncanakan oleh Pemerintah Indonesia.
Tentu kondisi tersebut membuat para pengusaha mulai panik,
apalagi bagi pengusaha yang menggunakan mesin dan mengandalkan listrik untuk
melakukan proses produksi setiap harinya.
Menurut Santoso selaku ketua UMKM Center Kota Depok, mau tidak mau para
pengusaha yang berproduksi menggunakan listrik harus menekan harga jual dan
mengurangi kapasitas produksi. Hal tersebut mereka lakukan karena menaikan
harga bukan satu-satunya solusi yang bisa mereka pilih saat ini, sebab bisa
dipastikan bila loyalitas konsumen akan terkikis bila harga jual produk naik
berlipat-lipat.
Untuk pelaku bisnis industri makanan dan minuman, dampak
kenaikan Tarif Dasar Listrik diperkirakan akan membebani biaya produksi sekitar
5-10%. Lain halnya dengan pelaku bisnis konveksi yang bisa terancam gulung
tikar karena biaya produksinya mengalami lonjakan yang cukup pesat. Bahkan
dampak tersebut sudah dikeluhkan oleh para pengusaha konveksi di Kecamatan
Soreang, Kabupaten Bandung yang belakangan ini sepi orderan karena biaya
produksinya mengalami pembengkakan cukup besar.
Sekarang ini bahkan tak hanya usaha kecil dan menengah saja
yang mengeluhkan Tarif Dasar Listrik yang mengalami kenaikan, para pengusaha
ritel di Indonesia juga mengaku cukup kesulitan menghadapi kondisi tersebut.
Sebab, adanya kenaikan Tarif Dasar Listrik juga dialami para pemasok
barang-barang ke industri ritel, sehingga bisa dipastikan bila penawaran harga
produk dari para pemasok akan mengalami kenaikan dan berimbas pada harga jual
produk di tangan peritel.
Karena umumnya UKM di Indonesia hampir semuanya berproduksi
menggunakan listrik, tidak heran bila sekarang ini Tarif Dasar Listrik Naik,
pengusaha mulai panik. Semoga informasi berita bisnis yang yang di angkat ini
bisa memberikan tambahan wawasan bagi para pembaca dan menginspirasi para
pelaku usaha untuk segera menyusun rencana baru untuk mengantisipasi kenaikan
biaya produksi.
Salam sukses bagi anda dan tetap semangat.