Prospek Bisnis Seni Lukis Kaca Dan Kaligrafi Kuningan
Mengamati tumbuhnya bisnis-bisnis baru sungguh suatu hal
yang mengasyikan. Suatu hal yang tak pernah terpikir bisa menjadi suatu bisnis
yang ternyata cukup menjanjikan. Kreatifitas atau karya seni biasanya digali menjadi suatu
bisnis baru. Misalanya saja yang satu ini, Prospek bisnis seni lukis dan
kaligrafi kuningan telah memikat banyak konsumen. Media kaca dimanfaatkan
menjadi karya seni lukis dan kaligrafi dan menghasilkan suatu dekorasi yang
indah. Profil bisnis kali ini adalah Hanif (31) asal dusun Tumbal, Purwodadi yang
berhasil menciptakan inovasi baru di bidang seni lukis dan kaligrafi.
Berbekal dari bakat dan kecintaan terhadap bidang seni
khususnya seni kaligrafi, Hanif (31) asal dusun Tumbal, Kluwan, Penawangan,
Purwodadi, Jawa Tengah ini mencoba untuk beradu keuntungan dengan menciptakan
inovasi baru khususnya di bidang seni kaligrafi.
Mengawali usahanya dengan memproduksi seni lukis kaligrafi
menggunakan bahan stereofoam (busa putih) yang kemudian dilanjutkan dengan
menggunakan bahan dasar kayu, Hanif mengatakan bahwa selain untuk mengembangkan
hobi yang Ia miliki, Hanif juga ingin
memberikan kesejahteraan bagi keluarga dan lingkungan sekitar desanya yang
memang letaknya cukup terpencil.
Dari yang awalnya mencoba membuat kaligrafi dengan
memanfaatkan kedua bahan tersebut, ternyata pesanan dari relasi dan tetangga
sudah cukup menjanjikan. Oleh karena itu, kemudian Ia semakin tertantang untuk
berinovasi dengan menggunakan bahan dasar kaca dan kuningan. “Alhasil sekarang
ini sekarang bisnis kerajinan saya lebih dikenal dengan seni lukis kaca dan
kuningan,” ujar Hanif sembari tersenyum.
Saat mengunjungi bengkel kerjanya, takjub
dengan hasil seni lukis yang dikreasikan Hanif. Baik itu seni lukis kaca maupun
kerajinan kuningan, mampu dikreasikan menjadi suatu karya seni yang bernilai
jual cukup tinggi. Bahkan meskipun diproduksi di daerah terpencil, namun produk
seni lukis tersebut akan sangat mampu bersaing dengan produk kerajinan yang
dihasilkan di kota-kota besar lainnya, seperti misalnya Jakarta, Surabaya,
Yogyakarta, Bandung dan yang terdekat yaitu Semarang.
“Motif dan corak serta model yang saya hasilkan sudah sangat
beragam, mulai dari kaligrafi arab (tulisan arab), aneka lukis gambar
pemandangan, pohon dan alam ataupun hanya sekedar plakat nama untuk hadiah
kelahiran si kecil,” terangnya. Biasanya plakat nama
dibuat dari kaca ataupun kuningan dan banyak dipesan para orang tua yang ingin
menyambut kehadiran putra-putrinya dengan membuatkan papan atau plakat seni
kaca sebagai kenang-kenangan.
Dari pemesanan papan nama bagi si kecil, ternyata rezeki
kian mengalir deras ke bisnis kerajinan yang diberi nama Azka Gallery tersebut.
Melihat permintaan pasarnya semakin bagus, Hanif terus mengembangkan ide-ide
kreatif dan menuangkannya pada bidang kaca serta kuningan. Disamping lebih
indah dipandang, seni lukis kaca dan kuningan memiliki nilai seni tinggi dan
tentunya memiliki harga jual yang cukup kompetitif pula. Hal ini dibuktikan
dengan besarnya omzet rata-rata yang diterima Hanif yaitu berkisar Rp 2 juta hingga
Rp 4 juta per bulan.
Namun tidak berhenti sampai disitu saja keberhasilan Hanif
dalam membangun bisnis seni lukis kaca kaligrafi dan kuningan, untuk terus
menambah keuntungan bisnisnya di masa yang akan datang, Azka Gallery mulai
menerima dan membuat pesanan mahar pernikahan dalam bentuk kaca dan kuningan.
“Ternyata hasilnya juga sungguh memuaskan, segmen pernikahan ini sangat tepat
untuk dibidik karena bisa menambahkan keuntungan yang lebih besar dari
produk-produk yang sebelumnya,” ungkap Hanif.
Mengingat potensi seni lukis yang berbahan dasar kaca dan
kuningan merupakan salah satu karya seni yang bernilai jual tinggi, tidak heran
bila sekarang ini beberapa pemain lokal di sekitar Purwodadi juga mulai
terkenal setelah berhasil memproduksi seni lukis kaligrafi tersebut. Dan
ternyata produk kerajinan tersebut tidak hanya diminati konsumen di sekitar
Purwodadi, namun juga mampu menerobos kota-kota besar di Indonesia baik di
Pulau Jawa maupun luar Jawa. “Apalagi bila mampu menembus pasar dunia, yang
memang seni lukis berbahan dasar kuningan ini sangat diminati oleh para
kolektor-kolektor seni tersohor dunia,” jelasnya.
Kedepannya Hanif berharap agar Azka Gallery ini walaupun
hanya berasal di dusun terpecil, namun kualitas karya seninya patut
diperhitungkan di pasar nasional maupun tingkat internasional. “Saya juga
berharap bisa membuka gallery seni yang representatif untuk lebih mendekatkan
produk kerajinan lukis kaca kaligrafi dan kuningan dengan calon konsumen,”
tuturnya.
Sumber: Tim liputan BisnisUKM Jawa Tengah