Inilah 5 Faktor Pembunuh Motivasi Kerja Karyawan
Woii selamat pagi sobat-sobat Fortune 99!! Bagi sobat yang
bekerja sebagai karyawan selamat bekerja dan tetap semangat ya. Selain itu bagi
rekan Admin Fortune 99 yang berwirausaha Keep Move On. Oke kali ini Admin
Fortune 99 pingin bahas tentang 5 faktor pembunuh motivasi kerja karyawan. Bagi
pelaku usaha, salah satu poin penting adalah menjaga motivasi kerja para
karyawan. Bagi rekan yang berstatus karyawan tetap semangat dan bersabar ya (tetap
ingat anak istri dirumah). Poin ini terbilang sangat penting, mengingat baik
buruknya kinerja karyawan akan berimbas pada perusahaan yang sobat jalankan.
Kita simak saja kawan, Inilah 5 faktor pembunuh motivasi kerja karyawan.
Logika dan kenyataannya. Ketika motivasi kerja karyawan
menurun, bisa dipastikan bila roda perusahaan juga tidak bisa berjalan dengan
seimbang. Begitu juga sebaliknya, bila motivasi kerja karyawan bisa terjaga
dengan baik, maka perkembangan perusahaan Anda bisa berjalan dengan lancar.
Meskipun begitu, sampai saat ini masih banyak pelaku usaha
yang kurang memperhatikan motivasi kerja para karyawannya. Sehingga wajar
adanya bila sampai saat ini budaya resign (keluar) dari sebuah perusahaan
menjadi hal yang sangat biasa di kalangan masyarakat sekitar kita. Karena itu,
untuk bisa mempertahankan motivasi kerja setiap karyawan di perusahaan Anda.
Mari kita simak bersama mengenai 5 faktor yang membunuh motivasi kerja
karyawan.
Pertama, menciptakan persaingan dimana karyawan yang satu
akan dipromosikan dan yang lainnya masih bertahan pada jabatan yang sama.
Sebagian pelaku usaha mungkin berpikir bahwa cara seperti ini merupakan
strategi yang baik untuk mengukur kemampuan tim kerja yang Anda miliki. Namun
tanpa Anda sadari bahwa hal ini justru akan membunuh motivasi kerja karyawan
yang tidak dipromosikan.
Kedua, sang pemimpin masa bodoh dengan mimpi, tujuan, dan
kepuasan kerja pekerjanya. Bila pemimpin perusahaan kurang memperhatikan apa
yang dapat memotivasi para pekerjanya, dan tidak mengetahui apa yang bisa menyenangkan dan
membuat pekerja Anda sukses, maka tidak menutup kemungkinan bila motivasi kerja
mereka akan menurun karena karyawan Anda merasa kesejahteraan mereka kurang
diperhatikan.
Ketiga, berharap hanya pada satu orang karyawan. Kondisi
seperti ini mungkin sering kita temui di sekitar kita, banyak pelaku usaha yang
mempercayakan semua urusan perusahaan hanya pada satu orang karyawan yang
menjadi tangan kanannya. Tentu hal ini kurang tepat, karena suatu saat nanti
bila Anda akan kehilangan orang tersebut maka roda perusahaan Anda dipastikan
juga akan ikut goyah. Oleh sebab itu, mulailah untuk mengembangkan kemampuan
pekerja Anda dan persiapkan mereka untuk menempati posisi-posisi penting di
perusahaan Anda sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.
Keempat, kurang percaya dengan kemampuan karyawannya. Dalam
banyak kasus, biasanya pemimpin perusahaan berasumsi bahwa apa yang Ia
cita-citakan untuk perkembangan perusahaan belum dipahami oleh para
karyawannya. Sehingga sebagian besar pemimpin perusahaan tidak membantu
karyawannya untuk memahami bagaimana caranya bisa expert dalam bekerja, dan
belum mempromosikan mereka untuk posisi yang lebih baik.
Kelima, reward lebih sering diberikan kepada karyawan yang
pandai berbicara. (hehe admin pernah ngalamin nih kerja di kantor yang banyak orang jilat pantat boss kaya gini) Orang-orang yang pintar berbicara, dan cenderung menonjol
memang sering diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Hal seperti ini tentunya
sering kita temui di lapangan, namun yang kurang diperhatikan pimpinan
perusahaan adalah bahwa ada juga beberapa orang yang tidak banyak bicara tetapi
kualitas kerjanya pantas untuk mendapatkan penghargaan (reward). Karena itu,
sebaiknya berikan reward kepada karyawan Anda berdasarkan target kerja yang
berhasil mereka capai.
Setelah membahas lima tips bisnis yang mengangkat motivasi
kerja karyawan, kini giliran Anda untuk menerapkannya langsung di perusahaan
dan mempertahankan loyalitas dari para karyawan Anda. Selain itu bagi sobat-sobat yang sekarang masih kerja di perusahaan yang masih memiliki 5 faktor di atas tetap bersabar ya, kembali selalu kita ingat nasib anak dan istri di rumah. Pokoknya tetap semangat bekerja dan bila nanti sobat berwirausaha dan punya perusahaan sendiri bisa menghindari rasanya imbas 5 faktor diatas.