Siapakah Istri? Mengenal Hakikat Istri
Siapakah Istri? Mengenal Hakikat Istri - Bila kita diskusi dalam kondisi normal tentunya kita paham dengan
seberapa pentingnya Orang tua dan anak bagi kita. Bahkan sering kita dengar
pendapat orang yang berkata, "ada bekas istri/suami, tapi tidak ada bekas
anak atau bekas orangtua". Itu benar sekali. Tapi siapakah Istri? Mengenal
hakikat sebenar seorang istri. Sepertinya hanya pendamping hidup saja.
Seberapa pentingnyakah seorang istri bagi suami? Mari kita uji seberapa jauh
kita mengenal hakikat istri dalam kehidupan kita (suami) dalam sebuah riset
kecil seorang dosen dengan para mahasiswanya yang sudah berkeluarga,
Seorang Profesor melakukan riset
kecil kepada mahasiswa2nya yang sudah berkeluarga. Dia lalu meminta 1 orang
mahasiswa untuk maju ke depan papan tulis.
Professor : "Tuliskan 10 nama orang yang paling dekat
denganmu."
Lalu mahasiswa itu menulis 10 nama, ada nama tetangga, orgtua, teman
kerja, istri, anaknya, saudara, dst.
Profesor : "Sekarang silahkan pilih 7 orang diantara 10 nama tsb
yang kamu benar2 ingin hidup terus bersamanya."
Mahasiswa itu lalu mencoret 3 nama.
Profesor : "Silahkan coret 2 nama lagi." Tinggalah 5 nama
tersisa.
Profesor : "Coret lagi 2 nama."
Tersisalah 3 nama yaitu nama ibu, istri & anak.
Suasana kelas jadi hening. Mereka mengira semuanya sudah selesai &
tak ada lagi yang harus dipilih.
Tiba2 Profesor itu berkata : "Silahkan coret 1 nama lagi!"
Mahasiswa itu tertegun untuk sementara waktu. Lalu ia dengan perlahan
mengambil pilihan yang amat sulit itu dan mencoret nama ibunya.
Profesor : "Silahkan coret 1 nama lagi!"
baca juga : 6 kata bijak dari Om Bob Sadino Almarhum
Hati sang mahasiswa makin bingung. Suasana kelas makin tegang. Mereka semua juga berpikir keras mencari pilihan yg terbaik. Mahasiswa itu kemudian mengangkat spidolnya & dengan sangat lambat ia mencoret nama anaknya. Pada saat itulah sang mahasiswa tidak kuat lagi membendung air matanya, ia menangis.
Awan kesedihan meliputi seluruh sudut ruang kuliah. Setelah suasana lebih
tenang, Sang Professor akhirnya bertanya kepada mahasiswa itu, "Kamu tidak
memilih orang tua yang membesarkanmu, tidak juga memilih anak yang adalah darah
dagingmu; kenapa kamu memilih istrimu? Toh istri bisa dicari lagi kan?"
Semua orang di dalam ruang kuliah terpana menunggu jawaban dari mulut
mahasiswa itu. Lalu mahasiswa itu berkata lirih, "Seiring waktu berlalu,
orang tua saya harus pergi & meninggalkan saya. Demikian juga anak saya.
Jika dia sudah dewasa lalu menikah. Artinya dia pasti meninggalkan saya juga.
Akhirnya orang yang benar2 bisa menemani saya dalam hidup ini, bahkan yang
dengan sabar dan setia mendampingi dan mensupport saya saat tertatih dan
terseok2 berjalan menghadapi himpitan kehidupan untuk meraih karir hanyalah
ISTRI saya".
Setelah nenarik nafas panjang dia melanjutkan, "Orangtua &
anak bukanlah saya yang memilih, tapi Tuhan yang menganugerahkan. Sedangkan
isteri? Saya sendirilah yang memilihnya dari sekian milyar wanita yang ada di
dunia".