Charger Tiup Pengganti Power Bank Buatan Anak SD Purwokerto, Keren!
Bila kita bepergian jauh atau beraktifitas diluar ada bererapa1 hal yang pasti kita perhatikan terkait sumber daya listrik. Apakah kita bawa power Bank tidak? Apakah ada colokan listrik tidak nanti di kereta, kantor atau tempat tujuan? Bagaimana kalau kita posisinya di gunung? Cuaca mendung? Bagaimana ngecas HP? Nah ada temuan baru pada saat perlombaan Kalbe Junior Science Award. Juaranya adalah Penemuan Charger Tiup Pengganti Power Bank buatan anak SD, Keren! Udah pasti penemuannya ini berguna bagi anak pendaki gunung, Mapala dam sebagainya.
Charger merupakan alat untuk mengisi baterai handphone ketika handphone sudah lowbat, charger sendiri biasanya dicolokan pada arus listrik. Pada saat ini charger biasanya terbagi menjadi 2, kabel serta colokannya. Charger juga merupakan alat yang cukup diprioritaskan untuk jaman saat ini, dikarenakan fungsinya yang diperlukan ketika baterai handphone sudah mau habis. Bahkan banyak orang mengalami tingkat emosionalnya meningkat karena kondisi Handphonenya yang mati karena kehabisan baterai.
Banyak berbagai macam model cara pengisian baterai dari colokan biasa hingga menggunakan tenaga surya, namun ada yang berbeda dari charger pada umumnya. Ada ciptaan terbaru dari charger, yaitu charger tiup. Charger ini pertama kali diperkenalkan oleh siswa SD, charger ini diperlihatkan saat ada perlombaan di kalbe junior science award(KJSA) 2017.
Charger atau kabel penyalur telepon selular untuk mengisi ulang baterai merupakan alat yang penting bagi kebanyakan orang. Namun, banyak orang yang sering mengalami kesulitan untuk menemukan listrik sebagai sumber pengisi ulang baterai. Hal inilah yang menjadi inspirasi bagi siswa sekolah dasar (SD) untuk menciptakan charger tiup untuk diperlombakan di ajang Kalbe Junior Science Award (KJSA) 2017.
Dua ilmuwan cilik tersebut adalah Ahmad Faqih Amin dan Heiko Rendra Novianandita, siswa kelas 6 SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto. Mereka mengaku ide tersebut mereka dapatkan dari pengalaman yang sering dialami banyak orang saat berada di daerah terpencil.
Charger ini diperkenalkan oleh ilmuwan cilik bernama Ahmad Faqih Amin dan Heiko Rendra Novianandita, kedua siswa ini merupakan salah satu siswa SD Al Irsyad Al Islamiyah 01 Purwokerto. Inspirasi mereka membuat charger tiup ini diawali kesulitannya mencari tempat untuk mengisi baterai handphone di daerah terpencil.
"Banyak orang sering mengalami kesusahan untuk mengisi daya baterai handphone saat berada di hutan, laut dan gunung. Memang sih sekarang sudah ada powerbank, tapi alat tersebut memiliki ketebatasan dalam penggunaannya," ucap Faqih dan Heiko di acara pengumuman pemenang KJSA 2017 pada Sabtu (16/10/2017) di Pasar Seni Ancol, Jakarta Utara.
Kenapa mereka tidak menciptakan Powerbank?
Padahal powerbank merupakan alternatif pengisian baterai handphone, tetapi ke dua siswa ini menjelaskan bahwa power bank memiliki banyak kekurangan karena kapasitas powerbank terbatas. Jika lupa diisi powerbank pasti juga akan habis. Apalagi saat berada dalam perjalanan jauh, seperti ke hutan,naik gunung, atau travelling lainnya merupakan tempat yang cukup sulit mencari sumber listrik.
Maka kedua siswa ini membuat alternatif baru yaitu charger tiup, charger ini tersambung dengan mikrohidroelektrik, yaitu sebuah pembangkit listrik sederhana. Dengan bantuan dari aliran udara yang menyalurkan daya ke ponsel. Keunikan pada charger tiup ini anda tidak perlu repot jenis hanpdhone apa saja yang bisa di cas, karena charger tiup ini dapat melakukan charger pada jenis handphone apapun.
"Cara kerja alat ini yaitu angin yang melewati selang akan masuk ke dalam mikrohidroelektrik. Selanjutnya angin itu akan memutar turbin kecil yang ada di mikrohidroelektrik dan mengubah energi gerak menjadi energi listrik," ucap keduanya saat ditemui di acara KJSA 2017.
Untuk menggunakannya, Anda tinggal memompa udara selama beberapa menit dan alat tersebut akan mengisi ulang baterai ponsel Anda. Alat ini bisa menjadi solusi praktis bagi seseorang yang ingin mengisi daya baterai.
Dengan karyanya ini kedua siswa tersebut mendapat hadiah uang tunai 10jt serta menjadi salah satu pemenang dari kesembilan pemenang. Selain dari kedua siswa ini, kedelapan peserta lainnya juga mendapatkan hadiah yang sama.
Hebat bukan? Oke teruslah berkarya anak-anak bangsa generasi penerus kita. Semoga kreatifitas kalian menciptakan Charger tiup pengganti power Bank ini bisa bermanfaat di kemudian hari dan menciptakan penemuan-penemuan lain yang lebih bermanfaat.
Referensi : health.liputan6.com
Charger merupakan alat untuk mengisi baterai handphone ketika handphone sudah lowbat, charger sendiri biasanya dicolokan pada arus listrik. Pada saat ini charger biasanya terbagi menjadi 2, kabel serta colokannya. Charger juga merupakan alat yang cukup diprioritaskan untuk jaman saat ini, dikarenakan fungsinya yang diperlukan ketika baterai handphone sudah mau habis. Bahkan banyak orang mengalami tingkat emosionalnya meningkat karena kondisi Handphonenya yang mati karena kehabisan baterai.
Banyak berbagai macam model cara pengisian baterai dari colokan biasa hingga menggunakan tenaga surya, namun ada yang berbeda dari charger pada umumnya. Ada ciptaan terbaru dari charger, yaitu charger tiup. Charger ini pertama kali diperkenalkan oleh siswa SD, charger ini diperlihatkan saat ada perlombaan di kalbe junior science award(KJSA) 2017.
Charger atau kabel penyalur telepon selular untuk mengisi ulang baterai merupakan alat yang penting bagi kebanyakan orang. Namun, banyak orang yang sering mengalami kesulitan untuk menemukan listrik sebagai sumber pengisi ulang baterai. Hal inilah yang menjadi inspirasi bagi siswa sekolah dasar (SD) untuk menciptakan charger tiup untuk diperlombakan di ajang Kalbe Junior Science Award (KJSA) 2017.
Dua ilmuwan cilik tersebut adalah Ahmad Faqih Amin dan Heiko Rendra Novianandita, siswa kelas 6 SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto. Mereka mengaku ide tersebut mereka dapatkan dari pengalaman yang sering dialami banyak orang saat berada di daerah terpencil.
Charger ini diperkenalkan oleh ilmuwan cilik bernama Ahmad Faqih Amin dan Heiko Rendra Novianandita, kedua siswa ini merupakan salah satu siswa SD Al Irsyad Al Islamiyah 01 Purwokerto. Inspirasi mereka membuat charger tiup ini diawali kesulitannya mencari tempat untuk mengisi baterai handphone di daerah terpencil.
"Banyak orang sering mengalami kesusahan untuk mengisi daya baterai handphone saat berada di hutan, laut dan gunung. Memang sih sekarang sudah ada powerbank, tapi alat tersebut memiliki ketebatasan dalam penggunaannya," ucap Faqih dan Heiko di acara pengumuman pemenang KJSA 2017 pada Sabtu (16/10/2017) di Pasar Seni Ancol, Jakarta Utara.
Kenapa mereka tidak menciptakan Powerbank?
Padahal powerbank merupakan alternatif pengisian baterai handphone, tetapi ke dua siswa ini menjelaskan bahwa power bank memiliki banyak kekurangan karena kapasitas powerbank terbatas. Jika lupa diisi powerbank pasti juga akan habis. Apalagi saat berada dalam perjalanan jauh, seperti ke hutan,naik gunung, atau travelling lainnya merupakan tempat yang cukup sulit mencari sumber listrik.
Maka kedua siswa ini membuat alternatif baru yaitu charger tiup, charger ini tersambung dengan mikrohidroelektrik, yaitu sebuah pembangkit listrik sederhana. Dengan bantuan dari aliran udara yang menyalurkan daya ke ponsel. Keunikan pada charger tiup ini anda tidak perlu repot jenis hanpdhone apa saja yang bisa di cas, karena charger tiup ini dapat melakukan charger pada jenis handphone apapun.
"Cara kerja alat ini yaitu angin yang melewati selang akan masuk ke dalam mikrohidroelektrik. Selanjutnya angin itu akan memutar turbin kecil yang ada di mikrohidroelektrik dan mengubah energi gerak menjadi energi listrik," ucap keduanya saat ditemui di acara KJSA 2017.
Untuk menggunakannya, Anda tinggal memompa udara selama beberapa menit dan alat tersebut akan mengisi ulang baterai ponsel Anda. Alat ini bisa menjadi solusi praktis bagi seseorang yang ingin mengisi daya baterai.
Dengan karyanya ini kedua siswa tersebut mendapat hadiah uang tunai 10jt serta menjadi salah satu pemenang dari kesembilan pemenang. Selain dari kedua siswa ini, kedelapan peserta lainnya juga mendapatkan hadiah yang sama.
Hebat bukan? Oke teruslah berkarya anak-anak bangsa generasi penerus kita. Semoga kreatifitas kalian menciptakan Charger tiup pengganti power Bank ini bisa bermanfaat di kemudian hari dan menciptakan penemuan-penemuan lain yang lebih bermanfaat.
Referensi : health.liputan6.com