Ingin Bisnis Dengan Resiko Kecil? Harus Tau Dulu Strategi Menjalankan Bisnisnya
Prospek Bisnis - Seorang bijak pernah berkata “Hidup itu selalu penuh dengan resiko” kalau takut dengan resiko udah ga usah hidup, mati aja lu! .. haha ada benernya juga. Seseorang menjadi Sesuatu itu karena berani berjuang, berani mengambil resiko dalam hidupnya. Seperti halnya kisah-kisah sukses para pengusaha di Indonesia maupun di dunia. Tapi ya kalau tetep Ingin Bisnis Dengan Resiko Kecil? Harus Tau Dulu Strategi Menjalankan Bisnisnya. Dan juga tetep harus berani mengambil resikonya. Kasarnya ini strategi meminimalkan resiko dan kerugian. Tentunya ada pertimbangan dan pemikiran yang harus dikaji di awal kan? Oke silahkan disimak.
Pelajaran pertama yang harus Anda perhatikan apabila Anda menjalankan bisnis baru adalah : selalu mempunyai gagasan beresiko rendah sebagai tempat Anda jatuh.
Apapun jenis bisnis Anda, camkan pelajaran bisnis di atas. Anda tahu maksud dari gagasan beresiko rendah? Jadi begini, misalkan Anda ingin usaha abon ikan bandeng. Anggaplah Anda ahli dalam dunia per-abon-an.
Anda sudah tahu segmen pasarnya, tahu bagaimana cara mendatangkan konsumen untuk “berduyun-duyun” membeli produk Anda dan menurut Anda, produk ini belum ada di pasaran. Sesuatu yang “new” lah.
Kemudian Anda siapkan rencana bisnis Anda sematang mungkin. Mulai dari memilih lokasi usaha, menyeleksi karyawan, hingga membeli peralatan produksi seperti mesin penyuwir daging dan peniris minyak.
Nah, seandainya nih, produk Anda gagal. Anda masih bisa mengembalikan investasi yang telah Anda tanam. Caranya? Dengan Anda merubah produk Anda yang tadinya abon ikan bandeng, berubah menjadi usaha abon ayam yang pasarnya sudah jelas.
Baca Juga : 6 Kesalahan dan Jebakan Dalam Memulai Bisnis Bagi Pebisnis Pemula
Semua mesin yang Anda gunakan sama, tempat atau lokasi usahanya juga nggak perlu pindah. Karyawannya tinggal dibiasakan menggunakan bahan baku ayam. Jenis pasarnya, Anda juga sudah tahu mau dilempar kemana. Wong abon ayam familiar dengan kebanyakan lidah orang dan Anda masternya usaha abon… Resiko Anda kecil.
Beda ceritanya kalau Anda buka usaha bandeng presto, kemudian gagal karena Anda nggak bisa memasarkannya. Tiba-tiba Anda beralih ke bisnis fotocopy yang menurut Anda lebih menjanjikan. Bisa-bisa ntar Anda fotocopy KTP konsumen Anda menggunakan mesin presto, karena modal Anda habis nggak bisa beli mesin fotocopy. Paham kan?
Contoh lainnya, anggaplah Anda terjun di bisnis properti. Anda beli rumah dengan tujuan untuk Anda jual kembali jika nilainya sudah meningkat. Jika investasi Anda tersebut bisa memberikan pemasukan bulanan kepada Anda, hal itu merupakan investasi beresiko rendah.
Bahkan jika properti Anda nantinya tidak meningkat nilainya, Anda tetap bisa mendapatkan kompensasi dari investasi Anda dengan mendapatkan uang tiap bulannya dari menyewakan rumah Anda.
Hal itu yang saya dan partner bisnis saya lakukan sewaktu memilih bisnis lobster air tawar. Waktu itu katanya bisnis lobster air tawar merupakan ide bisnis baru yang sangat menjanjikan. Ternyata lambat laun kami menemukan kendala di penetrasi pasar dan nilai atau kelayakan ekonomis usaha tersebut patut dikaji ulang.
Tapi kami tidak lantas serta merta mempercayai informasi bisnis tersebut. Kami sudah ancang-ancang. Jika ternyata kami gagal untuk mengedukasi pasar, kami akan berpindah ke bisnis lainnya yang sudah kami siapkan. Pilihannya kalau tidak ke budidaya lele, kami pindah ke budidaya udang galah yang pasarnya jelas.
Semua ilmu dan piranti yang telah kami beli masih bisa kami gunakan. Bagaimana tidak, medianya sama, tata cara produksi dan panennya hampir sama, cara memijahkannya juga tidak jauh berbeda, tapi pasarnya sudah terjamin. Lha wong begitu kami panen udah ada yang nungguin mau beli, Nah bagaimana asyik kan?
Baca Juga : Menyimak Cara Berpikir Orang Sukses
Sederhananya, gagasan beresiko rendah adalah sesuatu yang Anda tahu Anda bisa lakukan, titik. Sekarang pertanyaannya, sudahkah Anda menemukan ide bisnis yang beresiko rendah?
Nah Demikianlah ulasan mengenai ulasan Ingin Bisnis Dengan Resiko Kecil? Harus Tau Dulu Strategi Menjalankan Bisnisnya. Semoga ulasan singkat dan sederhana ini bisa menambah wawasan dan menjadi inspirasi bagi sahabat pembaca.
Pelajaran pertama yang harus Anda perhatikan apabila Anda menjalankan bisnis baru adalah : selalu mempunyai gagasan beresiko rendah sebagai tempat Anda jatuh.
Apapun jenis bisnis Anda, camkan pelajaran bisnis di atas. Anda tahu maksud dari gagasan beresiko rendah? Jadi begini, misalkan Anda ingin usaha abon ikan bandeng. Anggaplah Anda ahli dalam dunia per-abon-an.
Anda sudah tahu segmen pasarnya, tahu bagaimana cara mendatangkan konsumen untuk “berduyun-duyun” membeli produk Anda dan menurut Anda, produk ini belum ada di pasaran. Sesuatu yang “new” lah.
Kemudian Anda siapkan rencana bisnis Anda sematang mungkin. Mulai dari memilih lokasi usaha, menyeleksi karyawan, hingga membeli peralatan produksi seperti mesin penyuwir daging dan peniris minyak.
Nah, seandainya nih, produk Anda gagal. Anda masih bisa mengembalikan investasi yang telah Anda tanam. Caranya? Dengan Anda merubah produk Anda yang tadinya abon ikan bandeng, berubah menjadi usaha abon ayam yang pasarnya sudah jelas.
Baca Juga : 6 Kesalahan dan Jebakan Dalam Memulai Bisnis Bagi Pebisnis Pemula
Semua mesin yang Anda gunakan sama, tempat atau lokasi usahanya juga nggak perlu pindah. Karyawannya tinggal dibiasakan menggunakan bahan baku ayam. Jenis pasarnya, Anda juga sudah tahu mau dilempar kemana. Wong abon ayam familiar dengan kebanyakan lidah orang dan Anda masternya usaha abon… Resiko Anda kecil.
Resiko mengejar Raisa.. patah hati lu bro..wkwkwk |
Contoh lainnya, anggaplah Anda terjun di bisnis properti. Anda beli rumah dengan tujuan untuk Anda jual kembali jika nilainya sudah meningkat. Jika investasi Anda tersebut bisa memberikan pemasukan bulanan kepada Anda, hal itu merupakan investasi beresiko rendah.
Bahkan jika properti Anda nantinya tidak meningkat nilainya, Anda tetap bisa mendapatkan kompensasi dari investasi Anda dengan mendapatkan uang tiap bulannya dari menyewakan rumah Anda.
Hal itu yang saya dan partner bisnis saya lakukan sewaktu memilih bisnis lobster air tawar. Waktu itu katanya bisnis lobster air tawar merupakan ide bisnis baru yang sangat menjanjikan. Ternyata lambat laun kami menemukan kendala di penetrasi pasar dan nilai atau kelayakan ekonomis usaha tersebut patut dikaji ulang.
Tapi kami tidak lantas serta merta mempercayai informasi bisnis tersebut. Kami sudah ancang-ancang. Jika ternyata kami gagal untuk mengedukasi pasar, kami akan berpindah ke bisnis lainnya yang sudah kami siapkan. Pilihannya kalau tidak ke budidaya lele, kami pindah ke budidaya udang galah yang pasarnya jelas.
Semua ilmu dan piranti yang telah kami beli masih bisa kami gunakan. Bagaimana tidak, medianya sama, tata cara produksi dan panennya hampir sama, cara memijahkannya juga tidak jauh berbeda, tapi pasarnya sudah terjamin. Lha wong begitu kami panen udah ada yang nungguin mau beli, Nah bagaimana asyik kan?
Baca Juga : Menyimak Cara Berpikir Orang Sukses
Sederhananya, gagasan beresiko rendah adalah sesuatu yang Anda tahu Anda bisa lakukan, titik. Sekarang pertanyaannya, sudahkah Anda menemukan ide bisnis yang beresiko rendah?
Nah Demikianlah ulasan mengenai ulasan Ingin Bisnis Dengan Resiko Kecil? Harus Tau Dulu Strategi Menjalankan Bisnisnya. Semoga ulasan singkat dan sederhana ini bisa menambah wawasan dan menjadi inspirasi bagi sahabat pembaca.