Kegagalan Resep Klappertaart Jadi Kesuksesan De 'Klappie
Kisah sukses seseorang pebisnis memang terkadang melalui jalan yang unik. Ada yang nyungsep dulu jadi sopir taksi, jadi tukang dagang keliling dll. Ini juga salah satunya. Kegagalan Resep Klappertaart Jadi Kesuksesan De'Klappie. Kisah sukses ini milik Ibu Dian Kusumaning Tyas yang mengawali bisnisnya sejak empat tahun silam. Bisnis sukses yang diawali dari ketidaksengajaan karena awalnya tidak berniat terjun di dunia usaha. Sejarahnya berawal dari
kegagalan Ibu Dian pada tahun 2008 ketika membuat klappertaart untuk sajian para
tamu. Akibatnya? bukannya mendapatkan kritikan negatif dari para
tamu, tapi malah kebanjiran orderan dari teman-temannya yang tertarik memasarkan produk gagal klappertaart tersebut.
Lahirnya Produk De 'Klappie
Kerusakan mixer yang saat itu sempat mewarnai proses pembuatan
klappertaartnya, memaksa dian untuk tidak menambahkan putih telur dan rum dalam
resep yang Ia buat. Siapa sangka, bila resep dadakan tersebut memberikan
keberuntungan tersendiri bagi Dian. Hingga akhirnya Ia memberanikan diri untuk
merintis bisnis De’Klappie (bukan klappertaart) berkat dukungan dan bantuan
teman-temannya yang memasarkan produk De’Klappie melalui forum dan jejaring
sosial. Ide bisnis memang unik seperti juga artikel kisah sukses dengan ide bisnis sederhana.
Meskipun awalnya alumnus Teknik Sipil Universitas 17 Agustus
1945 ini belum PD dengan kualitas rasa yang dihasilkan. Namun tanpa
sepetahuannya, teman-teman dekat Dian mulai memasarkan kreasi klappertaartnya
melalui BlackBerry Group dan Broadcast Message. Dari sinilah pin BB Dian mulai
di-invite banyak orang yang ingin memesan De’Klappie buatannya.
Belajar Dari Tantangan
Dalam perjalannnya, tak jarang Dian menghadapi berbagai
macam tantangan ketika membesarkan bisnis makanan unik yang Ia rintis. Mulai
dari masalah harga yang terbilang cukup mahal bagi konsumen menengah ke bawah,
kurangnya jumlah SDM menjelang musim libur lebaran, sampai yang paling parah
adalah kasus penjiplakan produk yang dilakukan sendiri oleh orang terdekatnya.
Namun, semua tantangan tersebut tidak membuat istri Beni
Agus Permana ini menyerah di tengah jalan. Ia bertekad ingin mengembangkan
usahanya lebih besar dan membawa bendera De’Klappie ke pasar lokal, regional,
maupun pasar nasional. Meskipun bisnis makanan ini dijalankan Dian dari dapur
rumahnya, tetapi omset yang didapatkan cukuplah besar. Setiap bulannya, Ia bisa
mengantongi omset hingga mencapai Rp 9 juta. Kedepannya, Dian berencana akan
memperbanyak gerai De’Klappie dan membidik tempat-tempat ramai seperti Bandara
Soekarno Hatta sebagai salah satu lokasi usaha yang cukup potensial untuk
melebarkan sayap bisnisnya.