MELIRIK BISNIS KERIPIK BELUT GODEAN
Di Indonesia, belut mulai dikenal dan digemari sejak tahun
1979. Belut (synbranchus) merupakan jenis ikan air tawar dengan bentuk tubuh
bulat memanjang. Hewan yang bertubuh licin ini hanya memiliki sirip di bagian
punggung. Biasanya belut hidup di sawah, rawa, lumpur, dan sungai-sungai kecil.
Sebagai jenis ikan, belut menyimpan kandungan protein sebanyak lima puluh
persen dari tubuhnya yang sangat baik untuk kesehatan. Usaha pengolahan keripik belut di Godean
sendiri telah berlangsung sejak 1992.
Geliat Bisnis Keripik Belut
Pada awalya, Godean belum
dikenal sebagai sentra industri keripik belut. Hal ini dikarenakan
kebanyakan pelakunya adalah para pedagang besar. Namun, dengan adanya inisiasi
dari pemerintah untuk mendampingi pedagang kecil, geliat bisnis keripik belut
pun meningkat. Pendampingan yang diberikan berupa pelatihan tentang pengolahan
belut menjadi keripik dengan cara yang lebih baik. Pengolahan belut pun
dikembangkan dalam jumlah besar dengan menambah peralatan yang digunakan.
Pelatihan terus dilakukan untuk meningkatkan cita rasa dan
kualitas keripik belut. Seiring perkembangannya, paguyuban pun dibentuk sebagai
tempat bertemu, konsultasi dan pengembangan keterampilan serta pemasaran
keripiki belut dari para produsen. Industri pengolahan keripik belut tidak
terhindar dari pasang dan surut. Keadaan perekonomian Indonesia yang tak selalu
stabil ini pun membuat usaha keripik belut mengalami jatuh bangu. Namun,
perkembangan bisnis keripik belut hingga pertengahan tahun 2008 cukup
menggembirakan. Dan sampai saat ini Godean tetap menjadi sentra industri
keripik belut.
Inovasi dalam menciptakan variasi keripik belut pun terus
dilakukan. Bahkan seorang produsen telah melakukan uji coba beberapa kali untuk
mendapat cita rasa pedas pada keripik belut yang diproduksinya. Kemasan
keripik belut pun tak luput dari
perbaikan. Jika awalnya keripik belut hanya dibungkus plastik keresek hitam,
sekarang produsen membungkus keripik belut dengan kemasan yang lebih menarik. Pengembangan
usaha juga dilakukan dengan memproduksi olahan lain seperti keripik paru,
bayam, jamurr, tempe, dan ikan wader. Meskipun
demikian, penjualan keripik belut tetap mendominasi.
Tingginya permintaan pasar terhadap keripik belut membuat
para produsen mendatangkan belut segar dari Lumajang, Bojonegoro, Malang, dan
Kediri yang merupakan daerah-daerah pemasok belut dari Jawa Timur. Jika
mengandalkan pasokan belut segar dari Godean atau wilayah lain di Yogyakarta,
para produsen tidak akan bisa memenuhi permintaan pasar. Sulitnya proses budidaya
memang menjadi penyebab masyarakat Godean belum banyak yang secara khusus
membudidayakan belut. Tentunya hal ini dapat dimanfaatkan sebagai peluang
usaha. Karena selama permintaan pasar terhadap keripik belut tinggi, para
produsen pun membutuhkan pasokan belut segar yang cukup banyak.