PILIHAN CARA MEMBUAT LABEL USAHA ATAU MERK CAMILAN SENDIRI
Usaha Camilan memang tidak ada matinya. Inilah salah satu usaha yang tidak pernah lekang oleh waktu. Camilan disukai tua dan muda. Ketika kita membeli camilan mulai yang termurah sampai yang mahal tentunya secara tidak sadar tentunya kita memperhatikan merk dan label usaha camilan tersebut bukan? Nah hal sederhana ini ternyata berpengaruh terhadap image product ataupun pertimbangan ekonomis si pemilik usaha. Mereka telah menentukan pilihan cara membuat label usaha atau merk camilan sendiri dengan beberapa pertimbangan. Merk atau label usaha camilan ini dan cara mengemasnya akan berpengaruh pada pemasaran produksi dan bagaimana produk itu bisa diterima baik oleh konsumen di masyarakat.
Sebuah pertimbangan penting bahwa ketika suatu produk dipasarkan, dan diterima masyarakat dengan baik, maka yang akan diingat pertama kali oleh konsumen adalah namanya. Hal ini tentunya juga harus ditunjang dengan kualitas produk dan kekuatan rasa dari produk camilan. Jangan pernah anggap sepele kekuatan nama Merk produk. Tidak aneh selanjutnya muncul nama-nama unik dari produk makanan misalnya saja Keripik MaIcih, Cendol Elizabeth dan kalau di bisnis transportasi tentunya anda mengenal istilah Go-Jek,
Sedemikian hebatnya kekuatan sebuah nama produk (merk/ brand), maka ketika kita membicarakan sebuah tema, bisa jadi konsumen pun sudah mampu membayangkan produk apa yang sedang kita bicarakan. Contohnya saja bila kita bilang “beli Aqua” ke warung maka artinya itu kita beli air mineral. Contoh lainnya bila di Bandung, Tasik bila bilang celana levis berarti celana jeans dll. Itulah kekautan product bisa mewakila semua usaha product sejenis. Hal ini dinamakan dengan kekuatan positioning produk. Yang dimaksudkan positioning produk disini adalah gambaran sebuah produk yang melekat kuat pada merk/ brand dibenak konsumen. Sehingga, jika anda berencana membuat usaha camilan, maka penting sekali mempertimbangkan nama merk atau label usaha camilan Anda yang semenarik mungkin, seunik mungkin.
Baca Juga : HAK MERK - Prosedur Mendaftarkan Trade Mark
Dengan membuat merk atau label produk, selain sebagai tanda pengenal, merk atau label juga menjadi pembeda dari jenis bisnis camilan yang lain. Tidak menutup kemungkinan, saat ini banyak pelaku usaha lain yang menggeluti usaha serupa.
Pakai Konsep ATM, Amati, Tiru, Modifikasi
Konsep ATM, Amati Tiru dan Modiofikasi bisa jadi dilakukan oleh orang lain untuk meniru kesuksesan usaha Anda. Oleh karena itu, selain nama yang menarik, desain kemasan produk juga perlu diperhatikan. Semakin unik kemasan produk, bisa jadi hal tersebut menjadi nilai tambah bagi produk Anda. Dengan hal tersebut maka konsumen pun akan lebih mudah mengenali produk camilan Anda karena kemasan produk yang Anda miliki punya ciri khas yang tidak biasa.
Dalam kemasan produk, selain membuat merk/ label, produsen juga harus mencantumkan tanggal kadaluarsa dan komposisi produk secara detail. Hal ini bertujuan agar konsumen tidak ragu dalam mengkonsumsi produk anda. Pencantuman komposisi bahan baku selain berguna untuk memberikan pendidikan kepada konsumen, juga akan sangat berguna dalam proses pengurusan ijin, baik ijin P-IRT, sertifikat HALAL maupun ijin BPOM.
Baca Juga : Tips Memberi Nama Bisnis Anda
Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika membuat merk atau label pada kemasan produk, antara lain :
1. Membuat Merk Dengan Sablon Plastik
Keunggulan:
Bila menggunakan kemasan plastik bersablon, camilan tentunya lebih aman karena tidak tercampur langsung dengan tinta pada tulisan merk/ label. Selain itu tampilan akan lebih rapi dan menarik dengan aneka desain gambar atau tulisan yang terlihat jelas pada kemasan.
Kelemahan:
Dari segi harga, kemasan plastik bersablon relatif lebih mahal dengan kisaran harga sekitar Rp 100 sampai Rp 300 per lembar. Padahal, untuk usaha camilan dibutuhkan ratusan hingga ribuan kemasan per harinya. Jika penjualan anda belum maksimal, hal ini tentu akan menjadi beban tersendiri bagi biaya promosi.
2. Membuat Merk Dengan Cetak Kertas
Keunggulan:
Kemasan dalam label kertas harganya lebih murah. Misalnya anda menggunakan label kertas berukuran 5cm x 4,5 cm untuk kemasan camilan per 100 gram, biaya yang dibutuhkan hanya Rp 4,-. Dengan perhitungan 1 lembar HVS menghasilkan 20 lembar kertas label ukuran 5×4,5; satu rim kertas HVS isi 500 lembar (20×500 = 10.000 lembar). Sedangkan biaya cetak + beli kertas 1 rim = Rp 40.000. Perhitungannya tinggal dibagi saja, yaitu Rp 40.000 : Rp 10.000 lembar = Rp 4,- / lembar.
Kelemahan :
Jika camilan yang diproduksi mengandung minyak, label kertas akan luntur. Dari segi kesehatan hal ini tentunya akan merugikan konsumen. Proses perijinannya pun akan mengalami kesulitan karena di bawah standar keamanan produk makanan. Tetapi ada solusi lainnya, yaitu masukkan kertas label ke dalam plastik kecil terlebih dahulu, sehingga tidak bercampur langsung dengan produk camilan anda.
Baca Juga : Pentingnya Brand Awareness Bagi Bisnis Anda
Demikianlah ulasan mengenai beberpa pilihan cara membuat label usaha atau merk camilan sendiri yang bisa anda perhitungkan dan pertimbangkan. Setiap pilihan tentunya ada positif dan negatifnya. Sesuaikan dengan budget yang anda miliki dan target yang ingin anda bidik di masa depan.
Referensi diolah dari beberapa sumber