Profil Sukses Pengusaha Bisnis Telur Ayam
Pernah membaca profil Melati Fajarwati? Seorang warga Pontianak yang sukses menjadi jutawan
dengan berjualan telur. Asal tahu saja ya pembaca Fortune 99 Omzetnya per tahun mencapai Rp 4,3 miliar dan dipasarkan
hingga ke Pulau Jawa. Nah sebagai bahan motivasi bagi kita bersama mari kita ketahui Profil Sukses pengusaha Bisnis telur ayam, Sdri Melati Fajarwati di bawah ini.
Bisnis peternakan biasanya jarang bersentuhan dengan wanita.
Pasalnya, wanita kerap menjalankan usaha yang menyentuh sisi feminitas. Berbeda
dengan Mela, melihat peluang pasar telur ayam organik, dari jenis ayam Arab
atau ayam Balqis, dia pun mencoba peluang bisnis tersebut.
"Kalbar masih mempunyai lahan yang mumpuni untuk
membangun usaha peternakan. Lagi pula tidak terlalu sulit
pengembangannya," kata Melati, dalam seminar "Wanita Wirausaha
Mandiri-Femina" dengan tema Inovasi Tanpa Batas, Sabtu, 23 Maret 2013, di
Pontianak.
Mela, panggilan akrab perempuan pertengahan 20 tahun ini,
mengawali bisnisnya dengan mengikuti lomba kewirausahaan yang diadakan oleh
Direktorat Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan. Dia terinspirasi dari peternakan
ayam Balqis milik tetangganya. "Saya melihat peluangnya cukup bagus,
tetapi belum terkelola dengan baik," katanya.
Mela lantas membuat bisnis plan dan memproyeksikan peluang
usaha ayam Balqis tersebut. Tak disangka, proposal bisnis yang diajukannya
kemudian disetujui dan dibantu dalam mewujudkannya. Beranjak dari usahanya
tersebut, Mela kemudian mengikuti lomba kewirausahaan yang diadakan Bank
Mandiri, dan keluar sebagai pemenangnya. Uang hadiah pun kembali dijadikan
penguatan untuk modal usahanya.
"Kini saya bisa menghasilkan lebih dari 4.000 butir
telur per hari dengan harga @ Rp 2.500 per butirnya," kata Mela. Seharinya
tak kurang dari Rp 10 juta keuntungan bersih diraihnya. Setahun, omzet Mela
bisa mencapai Rp 4,3 miliar. Peternakan Mela, di kawasan Parit Wak Liji,
Kabupaten Kubu Raya, telah membawanya menjadi jutawan dalam usia muda.
Kisah sukses Mela ini menjadi inspirasi bagi
perempuan-perempuan Kalimantan Barat, untuk dapat melirik peluang usaha yang
masih terbuka luas. Wati Susilawati (25), pengusaha bisnis minuman, menyatakan
perempuan Kalbar harus banyak mendapatkan informasi mengenai kesuksesan
perempuan dalam kemandirian ekonomi.
Walau masih lajang, Wati menyatakan mandiri secara ekonomi
merupakan hal yang sangat penting bagi perempuan di era ini. "Terlebih
Kota Pontianak mencanangkan sebagai kota perdagangan dan jasa," ujarnya.
Awalnya, perempuan yang juga bekerja di media tersebut memiliki empat usaha
skala kecil. Wati mengelola burger dan gorengan, serta dua waralaba minuman.
Tetapi karena kurang pengetahuan tentang manajemen
kewirausahaan, Wati kewalahan. Akhirnya, dia memutuskan untuk mengelola usaha
dengan merek dagang sendiri. "Tetapi kuncinya, jangan takut rugi dan harus
fokus," ujarnya.