Kisah Sukses Pengusaha Taxi Blue Bird Yang Awalnya Armada Bemo
Kisah Sukses Taxi Blue Bird - Pernah naik Taxi Blue Bird? Taxi ini bisa dikatakan termasuk Salahsatu
Taxi Perintis di Indonesia. Taxi Blue Bird berangkat dari awal yang pahit dan
merintisnya dari bawah. Dari bisnis sebuah keluarga yang mengais rejeki lewat satu buah kendaraan kuno. Siapakah Pemilik dan Pendiri Taxi Blue Bird? Inilah
Kisah sukses Pengusaha Taxi Blue Bird Yang awalnya Armada Bemo. Bemo? Iya Bemo!
Pendirinya adalah Almarhumah Ibu Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono. Taxi ini
dinamakan Blue Bird juga ada kisah tersendiri. Untuk lebih jelasnya silahkan
simak artikel singkat ini.
Kisah pengusaha Taxi Blue Bird ini dimulai dari sebuah bemo (asli Cuma 1 buah bemo saja),
kendaraan umum dengan roda tiga yang belakangan ini makin sulit ditemui.
Selanjutnya berkembang menjadi 13 ribu armada Blue Bird, perusahaan taksi
berlogo burung biru yang didirikan oleh Almh. Mutiara Siti Fatimah
Djokosoetono. Sebuah Transformasi bisnis armada yang cukup berani di kala itu.
Arti Logo Blue Bird
Burung biru, sejatinya adalah sebuah dongeng di Eropa, yang didengar
oleh Mutiara, saat tinggal di Belanda. Dongeng itu bercerita tentang nasihat
seekor burung berwarna biru kepada seorang gadis, yang intinya semua keinginan
bisa digapai asal si gadis bersedia bekerja keras dan jujur.
Dari segi bisnis, kehidupan keluarga Mutiara dimulai saat suaminya
meninggal. Satu buah bemo yang dimiliki dan dikemudikan Chandra Soeharto, putra
pertamanya, ikut menjadi penopang perekonomian keluarga. Purnomo, adik Chandra
yang tidak memiliki surat izin mengemudi, bertugas sebagai asisten alias
kondektur.
Mutiara mulai masuk ke bisnis taksi setelah dapat hadiah dua mobil dari
polisi dan tentara, sebagai jasa atas pengabdian sang suami yang meninggal
tahun 1965. Berhubung yang selalu menyopiri adalah Chandra, maka nama yang
dikenal pun Chandra Taksi. Oya jangan lupa baca juga Kisah Sukses Victor Giovan Pengusaha Muda Berusia 18 Tahun.
Izin sebagai perusahaan taksi, diperoleh Mutiara pada masa Gubernur Ali
Sadikin (alm) yang memimpin Jakarta pada tahun 1971. Sempat tidak diberikan
izin lantaran belum berpengalaman, membuat wanita kelahiran Malang, Jawa Timur
itu makin kreatif. Para penumpang Chandra Taksi dimintai rekomendasi layanan
mereka, kemudian diajukan ke Gubernur. Hasilnya, izin pun keluar.
Perkembangan Taxi Blue Bird
Karena setahun setelah Blue Bird berdiri, 25 taksi langsung
dioperasikan. Mobil-mobil yang digunakan adalah buah kepercayaan para istri
mantan pejuang terhadap Mutiara. Ini, armadanya sudah mencapai 21 ribu taksi.
Bisnisnya pun melebar hingga ke angkutan kontainer. Namun yang pasti,
tetap konsisten di jalur transportasi darat yang setiap bulan melayani 8,5 juta
penumpang.
Walaupun tanpa kehadiran seorang suami, namun semangat bisnisnya tidak pernah
pudar, sekalipun dirinya tidak tahu sama sekali mengenai dunia bisnis. Dengan
hanya berbekal keinginan yang kuat untuk menghidupi anaknya, akhirnya ia mampu
untuk meraih segala cita-citanya.
Cermin perjalanan seorang Mutiara Siti
Fatimah Djokosoetono tampaknya patut dicontoh dan diterapkan dalam menjalankan
usaha. Keberhasilan itu semua tak lepas dari kerja keras, optimisme yang yang
tinggi, dan kecintaannya terhadap pekerjaan. Teruslah melaju Blue Bird Group
agar menjadi perusahaan paling terdepan di garda bisnis transportasi Indonesia.
Semoga bermanfaat dan bisa menambah semangat anda, salam sukses luar biasa.